Dalamacara arisan juga tak luput dari ajang kumpul bersama semua anggota. Selain itu pembawa acara juga harus bisa mengatur waktu agar semua acara bisa berjalan dengan lancar. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi allah muhammad saw yang selalu kita nanti nantikan syafaatnya pada akhir zaman.
Setelaharisan tuntas 30 bulan, maka sisa anggota yang tidak mendapat undian utama sebanyak 170 orang mendapat pengembalian uang arisan yang telah disetor sebesar Rp. 3.000.000,00 per orang. Ditambah dengan undian berhadiah khusus bagi bagi mereka dengan hadiah yang relatif tidak sama jumlahnya untuk masing-masing anggota.
sholatatau doa apa agar dpt arisan atau undian . MENCARI HARTA KARUN. April 8, 2016 Uncategorized. Keutamaan surah yasin ini dapat kita ketahui dari salah satu hadist Rasulullah SAW: "Segala sesuatu mempunyai jantung (hati), sedang jantung Al-Qur'an adalah surah Yasin, dan siapa saja yang membaca surah Yasin Allah swt. mencatat
Assalamu'alaikum Wr. Wb Semoga cahaya Islam selalu menaungi hati Habib dan seluruh kaum Muslimin. Saya baru pertama kali mendengar istilah "Jual Arisan" (kebetulan saya ikut arisan di daerah rumah saya) maksud dari istilah tersebut yaitu sebagai contoh peserta A mendapat giliran dana Arisan pada minggu pertama sebesar Rp. 1.000.000 dan ia menawarkan kepada peserta B yang mendapat giliran pada
TikTokvideo from Ssetyowati (@sulikgnc): "Ucapkan Yang Baik-baik Supaya Jadi Doa,Bisa Umroh Gratis Klik Link Bio Aku#arminadaily #sholawat #fypシ #rezekidatang #realmewishlist #updetterbaru". Semoga Allah SWT Selalu Ridho | Semoga Hari Ini Dan Seterusnya | Bismillahirrah manirrahim | . suara asli - Ssetyowati.
l0LX. loading...Sholawat Mansub yang diijazahkan Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid memiliki fadhillah luar biasa untuk kelancaran segala urusan. Foto/dok Channel Abdun Mudznib Sholawat صلوات adalah jamak dari kata sholat yang berarti doa. Sholawat merupakan amalan yang langsung diperintahkan Allah melalui Al-Qur'an. "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." Al Ahzab 56Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid atau dikenal dengan Habib Tanggul mengijazahkan satu redaksi Sholawat yang fadhillahnya luar biasa. Sholawat ini populer dengan sebutan Sholawat Mansub, slah satu sholawat yang diyakini dapat melancarkan segala Juga Habib Sholeh Tanggul, Waliyullah yang Doanya MakbulBerikut Lafaz Sholawatnyaأَاللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ صَلاَةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبَ ۞ وَتُصْلِحُ بِهَا الْقُلُوْبَ ۞ وَتَنْطَلِقُ بِهَا الْعُصُوْبُ ۞ وَتَلِيْنُ بِهَا الصُّعُوْبُ ۞ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ إِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ"Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammadin, Sholatan Taghfiru Bihadzunub, wa Tuslihu Bihal Qulub, wa Tantholiqu Bihal 'Usuub wa Talinu Bihasshu'uub wa 'ala Alihi wa Sohbihi wa man ilaihi Mansub." Artinya"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya engkau ampuni kami, Engkau perbaiki hati kami menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya beserta orang-orang dimansubkan dinisbatkan kepada baliau".Sholawat ini dibaca dengan hitungan ganjil 11 atau 21 kali setiap selesai sholat fardhu. Apabila punya hajat mendesak dibaca 41 kali/101 kali. Dianjurkan terlebih dahulu menghadiahkan Al-Fatihah kepada kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan kepada Habib Sholeh Tanggul, kemudian mebaca Sholawat yang istiqomah membacanya, akan diberikan kebahagiaan dunia akhirat, dimudahkan segala urusannya. Kemudian dilembutkan hatinya, diberkahi anak keturunannya, diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka, diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang "La khoufun alaihim wala hum yahzanun" tidak ada ketakutan lagi bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.Wallahu A'lam Baca Juga rhs
Jakarta - Amalan sholawat tidak hanya sekadar sholawat Nariyah, Jibril, atau bahkan Badar. Ternyata ada banyak sholawat yang dapat diamalkan selain dari sholawat-sholawat itu, di antaranya adalah sholawat Adhimiyah. Sholawat Adhimiyah ditulis oleh Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi. Ia memiliki nama lengkap Imam al-Arif Billah Sayyid Ahmad bin Idris bin Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim bin Umar bin Ahmad bin Abdul Jabbar al-Hasani. Top 3 Islami Lantunan Syahdu Sholawat Putri Ariani America's Got Talent Telinga Sebelah Kanan Sering Berdengung? Ini Maknanya dalam Islam dan Medis Bikin Merinding, Momen Putri Ariani Lantunkan Sholawat hingga Syair Syekh Mansur Al-Salimi Penulis sholawat Adhimiyah juga tercatat sebagai keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali. Sayyidina Ali adalah suami Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW. Sholawat Adhimiyah berisikan doa sekaligus pujian kepada Rasulullah SAW. Menukil situs NU, berikut adalah redaksi sholawat Adhimiyah Arab, latin, dan artinya. اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقْظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوْحًا لِذَاتِي مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ يَاعَظِيْمُ Arab-latin Allâhumma innî as-aluka binûri wajhillâhil adhîmi allazî mala-a arkâna arsyillâhil adhîmi wa qâmat bihi awâlimul adhîmi an tushalliya alâ sayyidinâ wa mawlânâ muḫammadin dzil qadril adhîmi bi qadri adhamatillâhil adhîmi fî kulli lamḫatin wa nafasin adada mâ fî ilmillâhil adhîmi shâlâtan dâ-imatan bi dawâmillâhil adhîmi ta’dzîman li haqqika yâ maulânâ yâ muḫammadu yâ dzal khuluqil adhîmi wa sallim alaihi wa alâ âlihi mitsla dzâlika wajma’ bainî wa bainahu kamâ jama’ta bainar rûḫi wan nafsi dhâhiran wa bâthinan yaqdhatan wa manâman ya rabba rûḫan li dzâtî min jamî’il wujûhi fiddun-yâ wal âkhirati yâ adhîm. Artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya Dzat Allah Yang Mahaagung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dengannya, berdirilah alam-alam ciptaan Allah Yang Mahaagung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad saw, yang memiliki derajat yang agung, sebesar keagungan Dzat Allah Yang Mahaagung dalam setiap kedipan dan napas, sebanyak apa yang ada tertulis dalam ilmu Allah Yang Agung. Alam-alam itu bershalawat dengan shalawat yang abadi seiring keabadian Allah Yang Mahaagung, untuk mengagungkan kedudukanmu, wahai junjungan kami, wahai Muhammmad, wahai yang memiliki akhlak yang agung. Ya Allah sampaikanlah salam kepada belaiu serta keluarganya seperti yang demikian disebut itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan napas, secara lahir maupun batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Jadikanlah dia, ya Allah, sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Dzat Yang Mahaagung.” Saksikan Video Pilihan IniVIRAL !! Polwan Cantik Kebumen Bersuara Bersalawat Merdu
Bersholawat merupakan kegiatan yang sering atau setidaknya pernah dilakukan minimal satu kali oleh masyarakat muslim di seluruh indonesia. Membahas perihal sholawat Nabi, jelas saja kita akan dihadapkan dengan bermacam-macam jenisnya, setidaknya itulah yang diketahui masyarakat-masyarakat disini kita akan membahas apakah hukum membaca shalawat nabi dengan dinyanyikan seperti yang pernah dilakukan oleh sebagian masyarakat. Dalam sebuah Hadist pun, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaمَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًاBarangsiapa memohonkan shalawat atasku sekali, Allah bershalawat atasnya sepuluh kali. HR Muslim, no. 408, dari Abu HurairahTentu saja karena hadist tersebut lah, maka bersholawat untuk Nabi merupakan salah satu kegiatan yang patutnya diketahui dan dilakukan oleh umat-umat muslim di seluruh kita mengkaji lebih dalam, apakah sholawat yang sering kita lantunkantersebut sudah sesuai dengan syariat? Menghadapi pertanyaan seperti itu tentusaja kita tidak bisa langsung menyimpulkan dengan semena-mena, usaha lanjutandiperlukan untuk menilik jauh ke belakang demi mempelajari tata cara sholawatyang benar menurut ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi dari itu, dalam atrikel ini, kita akan mengetahui hukum membaca shalawat nabi dengan dinyanyikan , kita harus memahami satu hal yang penting, yaitu “Sholawat Utamanya adalah mendoakan Nabi, Bukan memuji-muji Nabi Secara berlebihan.” Jangan disalah atikan bahwa memuji-muji Nabi itu tidak boleh. Boleh, namun dalam konteks ini mendoakan lah yang lebih utama. Atas dasar itulah muncul pertanyaan,Bagaimana Sholawat Menurut Sunnah yang Diajarkan Rasulullah?Baca juga Hukum Menyingkat Shalawat NabiHukum Membaca Shalawat Saat HaidHukum Membaca Shalawat Tanpa WudhuKeutamaan Shalawat Di Hari JumatManfaat Shalawat NariyahSholawat pun sejatinyamemang ada tata caranya. Dan sebaik-baik sholawat yang dilantunkan, adalahsholawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Kenapa kita tidakbisa bersholawat dalam konteks ini mendoakan Nabi dengan membuat tata carasendiri, atau ikut tata cara bervariasi yang umum dilakukan masyarakat? Tentusaja karena hal-hal tersebut tidak ada dasarnya dan berpotensi menujurus kepadakemusyrikan bid’ah.Dalam Fiqih, dijelaskan ada setidaknya 8 Lafadz sholawat yang hukumnya Shaih yang diajarkan Rasulullah melalui Hadist. Dan yang paling ringkas adalah Allahumma shallii wa sallim alaa nabiyyinaa Muhammad. “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad” Shahih. HR. At-Thabrani melalui dua isnad 5 Tata Cara Bershalawat yang BenarLantas perihal tata cara dalam bersholawat, Seperti Apakah Rasulullah mencontohkannya? Berikut kita bagi dalam beberapa poin. Atas berbagai sumber yang shahih, para ulama membaginya menjadi beberapa indikator 1. Shalawat harus shahihSholawat yang dibaca sejatinya harus sholawat yang shahih dan disyari’atkan, karena sholawat termasuk dzikir, dan dzikir termasuk ibadah. Bukan shalawat yang dibuat-buat oleh manusia bid’ah, karena perilaku bid’ah sesungguhnya adalah . Tata cara dan bacaan harus benarSemakin banyak bersholawat, maka semakin baik. Tidak dibatasi oleh jumlah, tempat dan waktu. Satu satunya pembatasan adalah tata cara dan bacaan tidak boleh ditambah-tambahi.3. Dilantunkan dengan pelanDilantunkan dengan suara yang pelan. Karena bersholawat termasuk dzikir. Sedangkan di antara adab berdzikir, yaitu dengan suara yang dipelankan, kecuali ada dalil yang menunjukkan harus diucapkan dengan keras. Allah berfirman dalam QS, Al-A’raf ayat 205 وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِفْيَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلأَصَالِ وَلاَتَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَDan dzikirlah ingatlah, sebutlah nama Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Al A’raf 205Baca juga Keistimewaan Doa Setelah Tasyahud AkhirHukum Niat Puasa Saat Adzan SubuhHukum Imsak Dalam IslamHukum Gratis Ongkir Dalam IslamKeistimewaan Membaca Doa Setelah Mendengar Adzan4. Dibaca sendiriDilakukan sendiri, tidak berjamaah. Karena membaca sholawat termasuk dzikir dan ibadah, sehingga harus berdasarkan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. tidak ada dalil yang membenarkan bershalawat dengan berjama’ah bersama-sama. Pasalnya, jika dilakukan berjama’ah, tentu dibaca dengan keras, dan ini bertentangan dengan adab dzikir yang diperintahkan Allah, yaitu dengan Tidak diiringi dengan rebana atau alat musikMembaca sholawat tidak boleh diiringi dengan Rebana atau alat musik jenis apapun, karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan itu termasuk bid’ah. Perbuatan ini mirip dengan kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang-orang Sufi. Mereka membaca Qasidah dan Sya’ir diiringi lantunan musik dan menyebutnya dengan istilah Sama’ atau penerapannya, kita dicontohkan untuk beribadah secara diam-diam tidakriya’. Mengingat Ibadah merupakan urusan individual kita kepada Allah. Dalamsuatu hadist yang lain bahkan Rasulullah pernah menegur sahabat-sahabatnyakarena mengucapkan takbir dengan terlalu Musa Al Asy’ari berkata لَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ أَوْ قَالَ لَمَّا تَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْرَفَ النَّاسُ عَلَى وَادٍ فَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا وَهُوَ مَعَكُمْ وَأَنَا خَلْفَ دَابَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَنِي وَأَنَا أَقُولُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ لِي يَا عَبْدَاللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ لَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ أَوْ قَالَ لَمَّا تَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْرَفَ النَّاسُ عَلَى وَادٍ فَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا وَهُوَ مَعَكُمْ وَأَنَا خَلْفَ دَابَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَنِي وَأَنَا أَقُولُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ لِي يَا عَبْدَاللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهKetika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerangi atau menuju Khaibar, orang-orang menaiki lembah, lalu mereka meninggikan suara dengan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illa Allah. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,”Pelanlah, sesungguhnya kamu tidaklah menyeru kepada yang tuli dan yang tidak ada. Sesungguhnya kamu menyeru Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat, dan Dia bersama kamu dengan ilmuNya, pendengaranNya, penglihatanNya, dan pengawasanNya, Pen..”Dan saya Abu Musa di belakang hewan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau mendengar aku mengatakan Laa haula wa laa quwwata illa beliau bersabda kepadaku,”Wahai, Abdullah bin Qais Abu Musa.” Aku berkata,”Aku sambut panggilanmu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,”Maukah aku tunjukkan kepadamu terhadap satu kalimat, yang merupakan simpanan di antara simpanan-simpanan surga?” Aku menjawab,”Tentu, wahai Rasulullah. Bapakku dan ibuku sebagai tebusanmu.” Beliau bersabda,”Laa haula wa laa quwwata illa billah.” HR Bukhari, no. 4205; Muslim, no. 2704Baca juga Hukum Wudhu Menggunakan GayungDoa Awet Muda Nabi YusufHukum Mengetahui Dalil dalam IslamAmalan Dzikir Penghapus DosaCara Berdoa yang Benar Dalam IslamAtas kajian di atas, tentu saja kita dapat mengambil kesimpulan tentang hukum membaca shalawat nabi dengan dinyanyikan yang sangatlah jelas. Bahwasanya setiap ibadah yang dilakukan harus didasari dari hadist dan tuntunan yang jelas. Tujuannya adalah untuk menghindari bid’ah dan kemusyrikan. Akan berbahaya jika kita tidak paham ilmunya dan kita hanya melaksanakan suatu amalan atas dasar ikut-ikut saja dengan orang penting bagi kita untuk mendekati sumber kajian ilmu yang tepat agar kita tidak salah dalam bersholawat. Seperti dengan menjauhi cara bersholawat yang tidak ada dalilnya seperti bershalawat dengan dinyanyikan, karena ini tidak pernah dicontohkan oleh para pendahulu kita dari kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in. Wallahu a’ kajian tentang hukum membaca shalawat nabi dengan dinyanyikan, dapat menjadi sebuah pengingat untuk kita agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Perlu ditekankan bahwa ilmu Fiqih adalah ilmu yang sangat dalam pemahamannya, jadi alangkah baiknya untuk para pembaca agar lebih mantap dalam meniatkan ibadah, maka carilah sumber-sumber lain yang sifatnya shahih untuk mendukung isi kajian diatas. Semoga kita selalu diberikan petunjuk untuk tetap berjalan di jalan yang lurus. Insya AllahHamsa,
sholawat agar dapat arisan