prinsippelestarian dan nilai budaya masyarakat. 17. Adaptasi adalah upaya pengembangan Cagar Budaya untuk kegiatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan melakukan perubahan terbatas yang tidak akan mengakibatkan kemerosotan nilai pentingnya atau kerusakan pada bagian yang mempunyai nilai penting. 18.
ProklamasiMahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia (bahasa Inggris: Proclamation Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dilakukan Direktur Jenderal UNESCO sejak tahun 2001 untuk meningkatkan kesadaran tentang warisan budaya takbenda, dan mendorong masyarakat setempat agar ikut melestarikan warisan budaya beserta tokoh-tokoh lokal yang memelihara bentuk-bentuk
Koleksitersebut adalah hasil penelitian yang pernah dilakukan atau sedang dilakukan penelitian. Pengakuan tersebut membuktikan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang tidak kalah nilainya dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain di dunia". Berbagai upaya untuk melestarikan Cagar Budaya telah, sedang, dan akan dilakukan"
Klaimnegara lain terhadap warisan budaya Indonesia Pembauran budaya dari daerah satu ke daerah lainnya Kerusakan hasil-hasil budaya nasional Semua benar Jawaban: B. Klaim negara lain terhadap warisan budaya Indonesia. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam sektor kebudayaan dilaksanakan usaha pelestarian budaya dengan mendaftarkan warisan budaya
yangdimaksud pelestarian budaya (ataupun budaya lokal) adalah upaya untuk mempertahankan agar/supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Bentuk-bentuk dalam pelestarian budaya (Aufar, 2012:56) : 1. Culture experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung.
uDLanGL. - Budaya adalah salah satu identitas bangsa. Eksistensinya harus tetap dipertahankan hingga saat ini. Ada dua kemungkinan jika budaya tidak dipertahankan eksistensinya, yakni direbut bangsa lain atau tergerus kebudayaan bagaimana cara agar warisan budaya tetap lestari? Cara melestarikan budaya Indonesia Upaya pelestarian budaya membutuhkan tekad bersama, baik dari pemerintah pusat atau daerah maupun seluruh warga masyarakat. Berikut beberapa upaya pelestarian budaya Indonesia Terlibat langsung dalam upaya pelestarian budaya Menurut Nanik Suratmi dalam buku Multicultural 2016, salah satu cara agar warisan budaya tetap lestari ialah terlibat langsung dalam upayanya. Baca juga Contoh Ragam Etnik dan Budaya IndonesiaBerarti masyarakat harus mau dilibatkan atau berperan langsung dalam upaya pelestarian budaya. Misal, rutin menggelar acara kebudayaan. Memberi informasi kepada orang lain Pelestarian budaya Indonesia juga bisa dilakukan dengan memberi informasi kepada orang lain yang belum mengenal kebudayaan tersebut. Selain informatif, cara ini juga ditujukan untuk mengedukasi masyarakat agar mereka tahu gambaran besar terkait warisan budaya. Mengembangkan kebudayaan Dikutip dari buku Payung-payung dalam Upacara Mate Meteras Etnik Karo 2020 oleh Daniel H. P. Simanjuntak, salah satu upaya pelestarian budaya ialah dengan mengembangkannya. Warisan budaya yang ada harus dikembangkan. Misal, pemerintah menyediakan fasilitator pengembangan budaya. Baca juga Melihat Keberagaman Budaya di Indonesia Menjaga dan mempertahankan eksistensinya Cara agar warisan budaya tetap lestari ialah dengan menjaga serta mempertahankan eksistensinya di Indonesia. Contoh, agar batik tetap lestari di Indonesia, kita harus menjaga dan mempertahankan eksistensi industri batik di seluruh wilayah di Indonesia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Erick Thohir saat perayaan waisak di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Foto dok. InJourney Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan Candi Borobudur akan terus terjaga dari aspek wisata maupun nilai spiritualnya. Melalui PT Aviasi Pariwisata Persero atau InJourney, Borobudur akan menjadi destinasi pariwisata spiritual kelas menghadiri pelepasan lampion pada Festival Purnama di rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 di Candi Borobudur, Menteri BUMN itu bilang bahwa pihaknya terus memastikan aset-aset yang dikelola BUMN, termasuk Candi Borobudur, tetap bermanfaat.“Kita ingin menjaga keseimbangan sebagai wisata, tapi yang paling penting adalah spiritualnya,” Thohir pun menyebutkan agar ekosistem dapat dikelola dengan baik, salah satunya melalui BUMN holding pariwisata dan pendukungnya, InJourney.“Saya benar-benar ingin memastikan aset-aset BUMN punya value yang baik. Bagaimana waktu itu kita bentuk InJourney untuk memastikan ini menjadi ekosistem pariwisata yang baik,” tambah sisi lain, InJourney secara konsisten melakukan penataan ulang Candi Borobudur dengan melakukan berbagai terobosan menyiapkan Borobudur sebagai destinasi wisata masterplan yang menyeluruh juga tengah dilakukan oleh InJourney dengan 4 prioritas yaitu menjadikan Candi Borobudur sebagai kawasan konservasi. Kedua, mengembalikan fungsi Candi Borobudur sebagai salah satu pusat tujuan wisata spiritual. Ketiga, menjadikan Candi Borobudur sebagai sarana edukasi warisan budaya. Dan terakhir adalah menjadi penggerak kegiatan ekonomi bagi masyarakat di kawasan sekitar Candi hasil upaya InJourney tersebut di antaranya terbukti dengan lancar dan khusuknya prosesi perayaan Waisak yang dipusatkan di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Sama antara BUMN dan Stakeholders untuk BorobudurDirektur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengatakan perayaan tahun ini menjadi momentum menyatukan semangat kolaborasi seluruh stakeholder dan elemen masyarakat dalam mendorong Candi Borobudur menjadi destinasi spiritual umat Buddha seluruh memaparkan perayaan ini terselenggara berkat kerja sama dan dukungan berbagai pihak. Mereka adalah Kementerian BUMN, anak usaha InJourney, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko TWC, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, serta stakeholder terkait lainnya."Ini merupakan pertama kali kolaborasi yang sangat signifikan. Kita harapkan ke depannya kerja sama antara kami dengan saudara-saudara umat Buddha semakin erat, dan kita harapkan di tahun-tahun mendatang lebih maksimal lagi," ungkap bersama anak usahanya TWC membantu seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk membantu kelancaran dan keberhasilan perayaan puncak Waisak tahun ini. Salah satunya dengan diberlakukan sistem zonasi atau pemetaan kawasan bagi ini melingkupi kepentingan konservasi, spiritual, edukasi dan komersial. Dengan pembagian zona tersebut, umat Buddha yang beribadah bisa khusyuk dan masyarakat bisa menikmati wisata di Candi Borobudur tanpa mengganggu yang beribadah. Sehingga, semua aktivitas di dalam kawasan Candi Borobudur dapat berlangsung dengan seimbang."Kami banyak sekali melakukan pertemuan dengan saudara-saudara umat Buddha, bagaimana kita menjadikan Borobudur tidak hanya sebagai satu warisan budaya tentunya, tapi kami juga menginginkan ada soul di dalam Candi Borobudur," itu, InJourney dengan dukungan Kementerian BUMN serta stakeholders turut mendukung terwujudnya implementasi sistem Single Authority Management. Hal tersebut sesuai dengan arahan presiden dalam rapat terbatas tentang pariwisata Borobudur pada 14 Juni 2022 lalu untuk mewujudkan pengelolaan yang terintegrasi di kawasan Cagar Budaya.“Ke depan, kami akan mengimplementasikan Single Authority Management agar kedepannya dapat mewujudkan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur dan Kawasan Cagar Budaya Candi Prambanan dengan mengembangkan unsur-unsur konservasi, spiritual, edukasi dan ekonomi pariwisata di Indonesia.” pungkas ini dibuat oleh kumparan Studio
- Peninggalan bersejarah ada banyak jenisnya dan manfaatnya. Maka generasi penerus harus menghargai dan melestarikan peninggalan bersejarah. Bagaimana sikapmu untuk menghargai dan melestarikan peninggalan bersejarah?Upaya pelestarian peninggalan bersejarah Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, cara untuk menghargai peninggalan bersejarah agar tetap lestari adalah Memelihara peninggalan bersejarah sebaik-baiknya Melestarikan benda bersejarah agar tidak rusak, baik oleh faktor alam atau buatan Tidak mencoret-coret benda peninggalan bersejarah Turut menjaga kebersihan dan keutuhan Wajib menaati tata tertib yang ada di setiap tempat peninggalan bersejarah Wajib menaati peraturan pemerintah dan tata tertib yang berlaku Menjaga kebersihan dan keindahan Perlindungan terhadap peninggalan bersejarah seperti situs-situs atau benda-benda sejarah perlu dilakukan. Pemerintah telah melakukan perawatan dan pemugaran terhadap peninggalan bersejarah. Selain pemerintah, pihak swasta juga turut membantu pelestarian. Apabila ada yang melakukan pelanggaran yang merugikan upaya pelestarian peninggalan bersejarah, harus dijatuhi sanksi. Baca juga Manfaat Peninggalan Bersejarah Contoh upaya pelestarian peninggalan bersejarah Upaya pelestarian peninggalan bersejarah dapat dilakukan sesuai dengan bentuk dan jenis peninggalan bersejarah. Contoh cara melestarikan bentuk peninggalan bangunan adalah Menjaga kebersihan di dalam dan di luar bangunan Menjaga dan merawat peninggalan berupa peralatan dan perlengkapan Mencegah dari kerusakan-kerusakan karena alam atau tangan manusia Contoh cara melestarikan bentuk peninggalan kesenian adalah Mengadakan acara secara rutin oleh pemerintah setempat Menjadikan acara kebanggaan masyarakat setempat Menjadikan ikon wisata untuk menarik wisatawan Mempromosikan kesenian Memasukkan ke dalam mata pelajaran kesenian di sekolah setempat Mengadakan festival atau lomba Membina kelompok kesenian Mengabadikan kesenian dalam bentuk buku atau rekaman Baca juga Sumber Sejarah Primer dan Sekunder Cagar budaya Pemerintah Indonesia melakukan salah satu upaya perlindungan terhadap peninggalan bersejarah melalui Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Perlindungan itu dilakukan karena cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa, sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia. Pelestarian dilakukan karena keberadaannya penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional. Baca juga Pentingnya Belajar Sejarah Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat benda, bangunan, struktur, situs dan kawasan yang dikelola pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelestarian cagar budaya bertujuan untuk Melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia Meningkatkan harkat dan martabat bangsa Memperkuat kepribadian bangsa Meningkatkan kesejahteraan rakyat Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional Upaya pelestarian meliputi pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya di darat dan di air. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Rejang Lebong, Bengkulu ANTARA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek memberikan apresiasi upaya pelestarian aksara kaganga milik suku Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang dilakukan kalangan masyarakat setempat. "Kami dari Kemendikbud sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, tidak banyak komunitas atau kelompok-kelompok anak muda yang punya inisiatif dan semangat untuk melestarikan warisan budaya," kata Ratna Yunasih Staf Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek d isela-sela kegiatan pelatihan aksara kaganga di Rejang Lebong, Sabtu. Dia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara AMAN Rejang Lebong tersebut sebagai upaya untuk melestarikan salah satu warisan budaya mereka agar tidak punah yakni aksara kaganga. Melalui kegiatan yang bertemakan merawat aksara kaganga Rejang ini, kata dia, mereka mencoba untuk mengenalkannya kembali aksara kaganga kepada anak-anak muda serta berupaya melakukan revitalisasi maupun bekerjasama dengan dinas pendidikan dan kebudayaan setempat menguatkan muatan lokal yang terkait dengan aksara kaganga itu. "Kami berharap tindaklanjutnya nanti berjalan sehingga anak-anak muda dan anak-anak di sini mengenal dan juga bisa mulai dari membaca, menulis dan mengartikan tulisan kaganga itu di kehidupan mereka sehari-hari. Kalau secara lisan mereka masih memakai bahasa Rejang tetapi untuk menuliskannya itu yang kurang," terangnya. Baca juga Mendikbud Pelestarian aksara Jawa mutlak dilakukan Sementara itu Pengurus Daerah AMAN Rejang Lebong Khairul Amin mengatakan, kegiatan pelatihan atau workshop merawat aksara kaganga yang mereka laksanakan ini diikuti oleh 40 anak muda yang berasal dari lima desa adat atau kutei di Rejang Lebong yakni Kutei Cawang An, Kayu Manis, Lubuk Kembang, Air Lanang dan Kutei Seguring. "Aksara kaganga ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Aksara kaganga ini juga sudah diakui oleh ilmuwan luar negeri sebagai salah satu bahasa tertua yang ada di dunia," kata dia. Menurut dia, pada kegiatan pelatihan yang mereka gelar selama dua hari 10-11 Juni 2023 menampilkan pemateri dari Direktorat KMA Kemendikbudristek, kemudian dari Badan Musyawarah Adat BMA Rejang Lebong dan dari Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, di mana para pesertanya diberikan pengetahuan tentang sejarah suku Rejang dan aksara kaganga, kemudian penyebarannya termasuk sejarah empat marga dalam suku Rejang. "Tujuan kegiatan kita ini untuk melestarikan adat dan budaya suku Rejang. Mereka ini kami berikan pelatihan menulis dan membaca aksara kaganga layaknya pelajaran di sekolah namun metode yang kita gunakan lebih praktis dan mudah dimengerti," demikian Khairul Amin. Baca juga Pelestarian aksara Nusantara perlu dukungan digitalisasi Baca juga Ratusan peserta ikuti Bulan Bahasa Aksara dan Sastra Bali di Badung Baca juga Amrih, pelopor digitalisasi aksara Jawa di YogyakartaPewarta Nur MuhamadEditor Triono Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2023
DPK Kaltim Gelar Temu Pelestarian Naskah Kuno Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DPK Kaltim bekerja sama dengan berbagai organisasi lainnya, baru-baru ini menggelar Temu Pelestarian Naskah Kuno di Samarinda. Tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk membahas tantangan, isu, dan strategi terkait konservasi dan koleksi naskah kuno di Kalimantan Timur. Rapat dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2023, di Ruang Rapat Tepian 2, Lantai 2, Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada. Dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah pejabat, antara lain Ketua DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin, Balai Pelestarian Budaya Daerah XIII Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, serta DPK berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Rapat dibuka dengan sambutan oleh Staf Ahli Bidang Reformasi, Birokrasi, dan Keuangan Provinsi Kaltim, Didi Rusdiansyah yang mewakili Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim. Dalam sambutannya, Bapak Rusdiansyah menekankan pentingnya naskah kuno sebagai kekayaan nasional yang semakin berkurang karena berbagai faktor. Namun, beliau juga menekankan bahwa melestarikan manuskrip berharga ini sangat penting untuk menjaga warisan budaya dan sejarah kita. baca juga Program prioritas dari pengelolaan Arsip Pemerintah akan menjadi usulan utama. Ikuti, Kontes Foto Instagram Bertema Solusi untuk Sampah Plastik Dua Jenazah Terlantar dikebumikan oleh IPSM dibantu Relawan Sementara itu, Ketua DPK Kaltim, Muhammad Syafranuddin mengatakan keberadaan naskah kuno tidak boleh diabaikan. Ia menyampaikan komitmen DPK Kaltim untuk melestarikan dan menggali keberadaan naskah kuno, karena merupakan aset tak ternilai yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan. Pertemuan tersebut menjadi ajang untuk bertukar pikiran, wawasan dan mendiskusikan solusi potensial untuk tantangan yang dihadapi dalam melestarikan dan mempromosikan pentingnya naskah kuno. Para peserta menekankan pentingnya merestorasi, menyebarluaskan, mensosialisasikan, dan menerbitkan naskah kuno untuk memastikan bahwa warisan budaya dan sejarah mereka dilestarikan untuk generasi mendatang. Kesimpulannya, Pertemuan Pelestarian Naskah Kuno adalah prakarsa terpuji yang menunjukkan komitmen banyak organisasi terhadap pelestarian dan promosi warisan budaya. Sangat penting untuk memastikan bahwa artefak sejarah dan budaya ini tidak hilang karena waktu dan kelalaian. Oleh karena itu, pertemuan semacam itu sangat penting untuk memastikan bahwa manuskrip kuno diperlakukan dengan hormat dan bernilai sebagaimana mestinya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DPK Kalimantan Timur telah mengambil langkah-langkah untuk menemukan, mengolah, merestorasi, dan memanfaatkan naskah kuno yang tersebar di Benua Etam. Namun, tantangan ke depan bagi DPK Kaltim adalah upaya alih bahasa naskah dan naskah kuno dengan standar teknologi terkini. Muhammad Syafranuddin, perwakilan dari DPK Kaltim, melaporkan bahwa mereka telah berhasil mengolah hampir 80 manuskrip kuno, yang berasal dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser. Masih ada 965 naskah kuno yang dicari DPK Kaltim di Kaltim untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan hasil rapat baru-baru ini, DPK Kaltim akan mengajukan Surat Gubernur untuk memproses regulasi pelestarian naskah kuno. Kebijakan ini, jika diterapkan, diharapkan dapat menyatukan pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten untuk berkolaborasi dan melestarikan naskah kuno di daerahnya masing-masing. Menurut Pasal 10 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan berkewajiban mengalihkan media naskah kuno milik masyarakat untuk dilestarikan dan dimanfaatkan. Sementara itu, menurut data yang dihimpun Badan Penitipan, Pelestarian, dan Pengembangan Koleksi Bahan Pustaka, masih ada 465 naskah kuno yang belum teralihkan ke media dan masih tersebar di masyarakat. Apalagi, masih ada 500 manuskrip kuno di luar negeri, seperti di Belanda dan Inggris, yang belum bisa dikoleksi. Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman menjadi ancaman bagi kelestarian warisan budaya. Mengabaikan pelestarian dapat menyebabkan hilangnya naskah kuno. Oleh karena itu, perburuan dan pengelolaan naskah kuno menjadi prioritas utama DPK Kaltim saat ini untuk menjaga warisan budaya tersebut. Kesimpulannya, kita semua harus sangat menghormati dan menghargai warisan budaya kita. Untuk menjaganya, kita harus rajin menjaganya, mulai dari melestarikan naskah-naskah kuno hingga mengenang asal-usul kita. Upaya yang terkoordinasi dari pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk terus melestarikan warisan budaya bangsa.
upaya pelestarian warisan budaya yang sesuai informasi tersebut adalah